A. Konsep Dasar Internet
Internet singkatan dari interconection dan networking, adalah jaringan informasi global,
yaitu “the largest global network of
computer, that enables people throughoutthe world to connect with each other”.
Internet
merupakan jaringan global yang menghubungkan dengan beribu bahkan berjuta
jaringan komputer (local/wide area network) ajaran dan medan komputer pribadi
(stand alone), yang memungkinkan setiap komputer yang terhubung dengannya boleh
melakukan komunikasi diantara satu sama lain. (Brace, 1997).
Sidharta
(1996) memberikan definisi yang sangat luas terhadap pengertian internet. Internet adalah forum global pertama dan
perpustakaan global pertama dimana setiap pemakai dapat berpartisipasi dalam
segala waktu. Karena internet merupakan perpustakaan global, maka pemakai dapat
memanfaatkannya sebagai media pembelajaran.
Dari beberapa pendapat dapat
disimpulkan bahwa internet adalah suatu jaringan informasi berbagai komputer
yang terhubung dan berkomunikasi satu sama lain yang digunakan sebagai sumber
dan media dari berbagai pengetahuan.
B. Sejarah Singkat Internet dan
Perkembangannya di Indonesia.
Internet berawal dari
diciptakannya teknologi jaringan komputer oleh Departemen Pertahanan Amerika
Serikat melalui proyek ARPA (Advance Research Projects Agency) sekitar
tahun 1960-an, pada saat itu internet bukan diperuntukkan menjadi sebuah
jaringan publik, melainkan merupakan suatu sistem komunikasi data menggunakan
komputer guna menunjang sistem informasi sistem keamanan nasional Amerika
Serikat yang selanjutnya disebut ARPANET (Advanced Research Project Agency
Network). Sedangkan yang dimaksud
dengan Jaringan komputer adalah beberapa komputer terhubung satu sama lain
dengan memakai kabel dalam satu lokasi, misalnya dalam satu kantor atau ruang.
Jaringan komputer ini berfungsi agar pengguna komputer bisa bertukar informasi
dan data dengan pengguna komputer lainnya.
Di Indonesia perkembangan
Internet berawal dari tahun 1992 hingga 1994. Hal ini berawal dari teknologi
radio paket 1200bps, ITB berkembang di tahun 1995-an memperoleh sambungan
leased line 14.4Kbps ke RISTI Telkom sebagai bagian dari IPTEKNET akses
Internet tetap diberikan secara cuma-cuma kepada rekan-rekan yang lain.
September 1996 merupakan tahun peralihan bagi ITB, karena keterkaitan ITB dengan
jaringan penelitian Asia Internet Interconnection Initiatives (AI3) sehingga
memperoleh bandwidth 1.5Mbps ke Jepang yang terus ditambah dengan sambungan ke
TelkomNet & IIX sebesar 2Mbps. ITB akhirnya menjadi salah satu bagian
terpenting.
Tahun
1989, Timothy Berners-Lee, menciptakan World Wide Web yaitu semacam program
yang memungkinkan suara, gambar, film, musik ditampilkan dalam internet. Karena
penemuan inilah internet menjadi lebih menarik tampilannya dan sangat
bervariasi. Dahulu internet hanya dapat digunakan oleh kalangan tertentu dan
dengan komponen tertentu saja. Tetapi saat ini orang yang berada dirumah pun
bisa terhubung ke internet dengan menggunakan modem dan jaringan telepon.
Selain itu, Internet banyak digunakan oleh perusahaan, lembaga pendidikan,
lembaga pemerintahan, lembaga militer di seluruh dunia untuk memberikan
informasi kepada masyarakat
C. Manfaat Internet
1.
Menambah Wawasan &
Pengetahuan
Sudah barang pasti, internet adalah gudang ilmu dan
merupakan tempat untuk menambah wawasan penggunanya. Jika diibaratkan, internet
ialah jendela ilmu kedua setelah buku. Seharusnya penggunaan internet ini
menjadi perhatian bagi pemerintah, karena masih banyak daerah yang tidak bisa
mengakses internet.
2.
Sebagai Sarana Hiburan
Selain untuk menambah ilmu, internet juga berfungsi
sebagai sarana untuk hiburan. Contohnya, kita dapat bermain game dan menonton
video lucu. Khusus untuk main game, janganlah berlebihan. Baik dalam segi jenis
game yang dimainkan maupun durasi waktu mainnya. Karena game yang bersifat
buruk dan dimainkan dalam durasi yang terlalu lama dapat menggangu konsentrasi
serta kesehatan kita..
3.
Memudahkan Silaturahmi
Bagi Anda yang sudah lama tidak bertemu kawan lama,
sanak saudara ataupun sekadar ingin lebih dekat dengan orang yang Anda kenal.
Tak perlu khawatir, semua bisa dilakukan di internet. Berbagai social media
seperti Twitter, Facebook, Email, Facebook, Skype dan lain sebagainya bisa Anda
manfaat kan untuk bersilaturahmi dengan orang-orang yang Anda kenal ataupun
tidak..
4.
Dapat Mencari Info Sesuai
Keinginan
Tidak seperti media lainnya misalnya TV, koran, dan
yang lainnya. Internet bisa menyajikan informasi yang kita inginkan, mengapa?
Karena kita bisa mencari informasi yang dituju sesuai kehendak kita dengan
mengetikkan kata kunci di mesin pencari, khususnya Google. Namun tidak semua
informasi yang dituju ada, tergantung tersedia atau tidaknya postingan yang disediakan
oleh penulis online.
5.
Sebagai Sarana Dakwah &
Tempat Saling Bertukar Ilmu
Kini berdakwak ataupun membagikan ilmu tidak hanya
bisa di dunia nyata, di dunia maya pun bisa. Beberapa jejaring social bisa kita
gunakan untuk menebar kebaikan terlebih lagi untuk berdakwah. Salah satu Ustadz
yang cukup aktif di dunia online untuk berceramah adalah Ustadz Felix Siauw,
bagi Anda yang ingin membaca tulisa dakwah beliau di Facaebook, Anda bisa
mencarinya sendiri.
6.
Menghasilkan Uang
Mungkin banyak orang yang tidak menyadari bahwa dengan
internet pun kita bisa menghasilkan uang. Dan tentunya dengan usaha, tak
semudah membalikkan telapak tangan. Banyak orang yang stress karena masalah
ekonomi, tapi ada orang yang sukses karena bisnis online. Beberapa bisnis
online yang bisa Anda jalani, contohnya membuka toko online, jasa penulis,
program periklanan lewat web, dan masih banyak lagi.
7.
Sebagai
Sumber tambahan Pelajaran Yang belum di mengerti di Sekolah
Tak selamanya murid selalu mengerti
apa yang disampaikan oleh gurunya dan itu pun sering sekali terjadi bahkan itu
sering menimpa penulis pribadi, oleh karena itu sering-seringlah mencari
informasi bahan pelajaran di Internet agar mengerti apa yang di ajarkan Pak/Bu
Guru di Sekolah tadi.
8.
Dapat Mengubah Hidup
Ilmu yang kita tekuni yang kita cari di internet
tentunya memiliki persepsi makna yang berbede-beda tergantung tema ilmu yang
dibahas. Apabila kita mendapatkan ilmu yang berkaitan dengan agama dan bila itu
benar-benar menggugah serta menggerakan hati, pasti kita akan melakukan
perubaha untuk menjadi insan yang lebih baik lagi.
D.
Manfaat Internet Bagi
Pendidikan
Pada
saat ini, internet sangat diperlukan dalam mendukung kegiatan belajar
mengajar terutama pada bagian informasi biasanya berkaitan dengan
pelajaran dan tugas sekolah. Dahulu informasi hanya bisa didapat dengan membaca
buku dan Koran atau mendengarkan televisi dan radio. Akan tetapi berbeda dengan
sekarang, hanya dengan mengetik kata kunci pada search engine maka
milyaran informasi akan muncul sesuai dengan kata kunci tersebut. Tidak sedikit
dan tentunya banyak pelajar saat ini sudah menguasai bagaimana cara menggunakan
internet. Adapun Manfaat-manfat dari
penggunaan internet dalam pembelajaran adah :
1. Menambah wawasan dan ilmu
Internet
layaknya buku, bahkan lebih komplit sehingga bukan hanya sekedar jendela dunia,
namun pintu dunia. Beragam informasi disuguhkan dan pelajar pun dapat
menyerapnya dalam rangka menambah wawasan serta ilmu, tidak hanya terkait
bidang study yang diajarkan sekolah, namun juga pengetahuan umum lainnya.
2. Meningkatkan kegemaran menulis
Internet menawarkan
beragam kesempatan bagi para pelajar untuk meningkatkan kegemaran menulisnya.
Mereka dapat menulis di berbagai forum, blog pribadi, maupun kolom-kolom
komentar dengan gaya penulisan serta pilihan kata masing-masing.
3. Menumbuhkan kreativitas
Dengan
internet, para pelajar akan banyak menemukan ide-ide cemerlang yang dapat
mereka aplikasikan dalam kehidupan nyata. Beragam jenis tutorial dan cara-cara
praktis seputar kehidupan disuguhkan dengan bahasa yang mudah dipahami.
4. Mempermudah Akses Informasi
Dengan
fungsinya sebagai bank data, tak pelak lagi, media internet bisa dimanfaatkan
para pelajar untuk mencari data untuk melengkapi bahan ajar di sekolah maupun
di kampus. Selain itu, informasi seperti berita selalu diperbaharui sehingga
pengguna internet bisa selalu memperbaharui informasi yang mereka dapatkan
secara praktis.
5. Bersahabat Dengan Teknologi
Untuk
terkoneksi dengan internet, tentunya Anda membutuhkan gadget pendukung seperti
laptop, tablet, ataukah handphone. Secara tidak langsung, dengan mengakses
internet akan melatih penguasaan seseorang terhadap perangkat teknologi. Hal
ini tentunya merupakan hal positif sebab penguasaan terhadap
Melalui
internet, para pelajar akan dihadapkan pada kebiasaan mengakses dan
memanfaatkan teknologi komunikasi dan informasi, khususnya komputer, baik dari
segi pemanfaatan, perawatan, atau bahkan perbaikan. Hal ini secara tidak
langsung akan menambah ilmu-ilmu praktis bagi mereka.
6. Komunikasi Tanpa Batas
Dewasa
ini, internet dipenuhi dengan beragam situs jejaring sosial yang menawarkan
konektivitas yang tentu menguntungkan bagi pelajar. Komunikasi dengan
orang-orang dari berbagai latar belakang suku, pendidikan, usia bisa dilakukan
melalui situs jejaring sosial tersebut. Selain itu, aplikasi seperti Yahoo
Messenger dan Skype banyak digunakan dalam sekolah/perkuliahan jarak jauh
dengan memakai sistem conference. Sebut saja universitas semacam Harvard dan
Oxford yang menyediakan perkuliahan jarak jauh yang bisa diikuti siapapun.
Peluang ini tentu sangat baik jika dimanfaatkan dengan benar oleh pelajar maupun
mahasiswa. Melalui internet, para pelajar dapat berkenalan dengan orang-orang
dari berbagai penjuru dunia. Jarak, ruang, dan waktu seolah tidak mampu
membatasi interaksi tersebut sehingga pelajar akan lebih mudah bergaul dan
bersosialisasi.
E.
Dampak Negatif Internet
Internet
tidak sepenuhnya berdampak baik bagi pendidikan. Bahkan banyak sekali dampak
negatif Internet terhadap dunia pendidikan. Berikut adalah dampak-dampak
negatif Internet bagi pendidikan
1. Pornografi
Pornografi
sering terjadi pada kalangan anak-anak dan remaja. Kemungkinan sifat anak-anak
dan remaja yang cukup lugu atau polos yang belum begitu tahu mana yang benar
dan salah menjadikan mereka sebagai target dalam kejahatan ini. Disamping juga
pelaku ingin merusak moralitas generasi muda. Sangat memprihatinkan sekali
karena pada usia ini, anak-anak dan remaja sedang mengalami perkembangan pada
bagian otak depan. Sedangkan otak depan adalah pusat untuk melakukan
perencanaan dan penilaian yang akan memerintahkan tubuh melakukan sesuatu. Maraknya kasus-kasus
kejahatan seksual yang dilakukan oleh anak-anak dan remaja seperti seks bebas,
hamil diluar nikah, aborsi, pelecehan, dan penyakit kelamin sudah tidak asing
lagi bagi telinga kita. Berbagai dampak buruk dari pornografi telah merusak moral
generasi penerus bangsa terutama pelajar.
2. Plagiarisme
Internet
juga semakin mempermudah terjadinya pelanggaran terhadap Hak Atas Kekayaan
Intelektual (HAKI) karena makin mudahnya mengakses data menyebabkan orang yang
bersifat plagiatis akan melakukan kecurangan. Tindakan ini sangat meresahkan
penulis dan pengarang Indonesia.
Seseorang
yang menjiplak tanpa mencantumkan sumber adalah seorang plagiat dan tindakan
ini disebut plagiarisme. Malas untuk menulis (berkarya) tetapi ingin dianggap
ahli dan pintar dalam menulis (berkarya) merupakan alasan umum ketika seseorang
menjiplak hak cipta/karya seseorang. Sangat disayangkan sekali ketika
plagiarisme ini merajalela, kreatifitas anak bangsa secara tidak langsung tapi
pasti akan menurun, rendahnya rasa kepercayaan terhadap seseorang dan munculnya
rasa malas pada setiap orang.
3. Perilaku sosial menyimpang
Penyimpangan
perilaku sosial ini antara lain kurang atau tidak mau bergaul dengan
teman-teman sebayanya. Pelajar cenderung mengurung diri dan asik menikmati
dunia maya tanpa menghiraukan apa yang telah terjadi di sekitarnya. Jika situs
yang dibuka positif tidak begitu masalah. Biasanya pelajar akan menceritakan
petualangannya di dunia maya karena mendapatkan ilmu baru. Akan tetapi jika
situs yang dibuka adalah situs pornografi, maka ia akan sembunyi-sembunyi
mengatakannya. Hanya kepada teman tertentu saja yang diceritakan supaya tidak
ketahuan. Perilaku sosial menyimpang yang lain adalah ia akan cemas, khawatir
dan merasa tidak percaya diri (PD) jika tidak membawa ponselnya. Blackberry
Messenger (BBM) atau situs facebook yang selalu menemani membuat anak tidak
bisa berkomunikasi dengan teman-temannya. Ia hanya tahu dunianya sendiri.
4. Prestasi Sekolah Menurun
Biasanya
pelajar yang kecanduan internet secara berlebihan akan mengganggu aktifitas
belajarnya. Waktu yang seharusnya digunakan untuk belajar digunakan untuk
internet. Sebelum ia mengenal internet ia rajin belajar. Siswa
lebih suka duduk berlama-lama di depan layar komputer demi menjelajah dunia
maya dibanding membaca buku. Jam belajar menjadi
berkurang dan prestasi siswa menurun, Pekerjaan Rumah (PR), tugas sekolah, dan
lain-lain dikerjakan dengan penuh tanggung jawab, namun setelah ia kecanduan
internet maka hal itu dilakukan ala kadarnya. Tugas dan PR sering menyontek
teman-temannya. Ulangan nilainya jelek karena tidak pernah belajar. Akibat fatal
ia tidak naik kelas dan bahkan tidak lulus.
F.
Model-model Pembelajaran Internet
Ada
tiga bentuk sistem pembelajaran melalui internet yang layak dipertimbangkan
sebagai dasar pengembangan sistem
pembelajaran dengan mendayagunakan internet, yaitu :
1. Web
Course
Web
course adalah penggunaan internet untuk keperluan pembelajaran, di mana seluruh
bagian bahan belajar, diskusi, konsultasi, penugasan, latihan dan ujian
sepenuhnya terpisah, namun hubungan atau komunikasi antara peserta didik dengan
pengajar bisa dilakukan setiap saat. Komunikasi lebih banyak dilakukan secara
ansychrous daripada secara synchronous. Bentuk web course ini tidak memerlukan
adanya kegiatan tatap muka baik untuk keperluan pembelajaran maupun evaluasi
dan ujian, karena semua proses pembelajaran sepenuhnya menggunakan fasilitas
internet seperti e-mail, chat rooms, bulletin board dan online conference.
Selain itu sistem ini biasanya juga ddilengkapi dengan berbagai sumber belajar
(digital), baik yang dikembangkan sendiri dengan menggunakan berbagai sumber
belajar dengan jalan membuat hubungan (link) ke berbagai sumber belajar yang
sudah tersedia pada internet, seperti data base statistic berita dan informasi,
e-book, perpustakaan elektronik dan lain-lain.
Bentuk
pembelajaran model biasanya digunakan untuk keeperluan pendidikan jarak jauh
(distance education/learning). Aplikasi bentuk ini antara lain virtual
campus/university ataupun lembaga pelatihan yang menyelenggarakan
pelatihan-pelatihan yang bisa diikuti secara jauh dan setelah lulus ujian akan
diberikan sertifikat.
2. Web
Centric Course
Sebagian
bahan belajar, diskusi, konsultasi, penugasan, dan latihan disampaikan melalui
internet sedangkan ujian dan sebagian konsultasi, diskusi danlatihan dilakukan
secara tatap muka, walaupun dalam proses belajarnya sebagian dilakukan dengan
tatap muka yang biasanya berupa tutorial, tetapi prosentase tatap muka tetap
lebih kecil dibandingkan dengan prosentase proses pembelajaran melalui
internet.
Bentuk
ini memberikan makna bahwa kegiatan belajar bergeser kegiatan di kelas menjadi
kegiatan melalui internet sama dengan web course, siswa dan guru sepenuhnya
terpisah tetapi pada waktu-waktu yang telah ditetapkan mereka bertatap muka,
baik di sekolah maupun ditempat-tempat yang telah ditentukan seperti di ruang
perpustakaan, taman bacaan, ataupun di balai pertemuan.
Penerapan
bentuk ini sebagaimana yang telah dilakukan pada perguruan tinggi-perguruan
tinggi terkemuka yang menggunakan sistem belajar secara of to campus.
3. Web
Enchanced Course
Web
Enchanced Course merupakan pemanfaatan internet untuk pendidikan, untuk
menunjang peningkatan kualitas belajar mengajar di kelas. bentuk ini juga
dikenal dengan nama web lite course, karena kegiatan pembelajaran utama adalah
tatap muka di kelas.
Peranan
internet disini adalah untuk menyediakan sumber-sumber belajar yang sangat kaya
akan informasi dengan cara memberikan alamat-alamat atau membuat link ke
berbagai sumber belajar yang sesuai dan bisa diakses secara online, untuk
meningkatkan kuantitas dan memperluas kesempatan berkomunikasi antara pengajar
dengan peserta didik secara timbal balik. Dialog atau komunikasi dua arah
tersebut dimaksudkan untuk keperluan berdiskusi, berkonsultasi, maupun untuk bekerja secara kelompok.
Berbeda
dengan kedua bentuk sebelumnya, pada bentuk web enchanced course ini prosentase
pembelajaran melalui internet justru lebih sedikit dibandingkan dengan
prosentase pembelajaran secara tatap muka, karena penggunaan internet adalah
hanya untuk mendukung kegiatan pembelajaran secara tatap muka.
Bentuk ini dapat pula dikatakan sebagai langkah awal
bagi intitusi pendidikan yang akan menyelenggarakan pembelajaran berbasis
teknologi informasi, sebelum menyelenggarakan pembelajaran dengan internet
secara lebih kompleks, seperti web course.
Baik
pada model ataupun web course, web centrik course ataupun wen enchanced course,
terdapat komponen aktivitas seperti informasi, bahan belajar, pembelajaran
ataupun komunikasi, penilaian yang bervariasi. Secara umum komponen aktivitas
dan strukturnya dapat diterapkan dalam pengembangan pembelajaran melalui
internet.
G.
Pengembangan
Model Pembelajaran Melalui Internet
Pengembangan
sistem pembelajaran berbasis internet, terlebih dahulu perlu dilakukan pengkajian
atas seluruh unsur ddan aspek sebagaimana telah diuraikan di atas, sehingga
bisa didapatkan pegangan sebagai bahan pengambilan keputusan dalam pengembangan
sistem pembelajaran berbasis internet. Di samping itu juga diperlukan
pertimbangan dan penilaian atas beberapa hal yang tidak kalah pentingnya antara
lain:
1. Keuntungan.
Sejauhmana sistem pembelajaran berbasis internet akan memberikan keuntungan
bagi intitusi, staf pengajar, pengelola, dan terutama keuntungan yang akan
diperoleh siswa dalam meningkatkan kualitas mereka apabila dibandingkan dengan
penyelenggaraan pembelajaran tatap muka secara konvensional.
2. Biaya
pengembangan infrastruktur serta pengadaan peralatan software
3.
Biaya yang diperlukan untuk
mengembangkan infrstruktur, mengadakan peralatan serta software tidaklah
sedikit. Untuk itu perlu dipertimbangkan hal-hal seperti, apakah akan membangun
suatu jaringan secara penuh ataukah secara bertahap, apakah akan mengadakan
perlatan yang sama sekali bar ataukah meng-upgrade yang sudah ada atau scound.
Mesti diperhatikan bahwa software yang asli bukan bajakan harganya relatif
mahal. Untuk itu dipertimbangkan kemampuan menyediakan dana dalam setiap
pengambilan keputusan.
4.
Biaya operasional dan perawatan. Suatu
sistem akan berjalan apabila dikelola secara baik. Dengan demikian, sistem
pembelajaran berbasis internet ini, juga diperlukan biaya operasional dan
perawatan yang tentunya tidak sedikit. Biaya operasional honor pengelolaan,
biaya langganan ISP (Internet Service Provider), biaya langganan saluran
telepon tersendiri dan biaya pulsa telepon apabila berkeinginan menggunakan
dial-up. Sedangkan biaya perawatan termasuk penggantian suku cadang yang
mengalami kerusakan baik karena umur maupun kesalahan prosedur pemakaian. Untuk
menanggulangi biaya operasional dan perawatan tersebut, dapat dilakukan dengan
mendayagunakan sistem tersebut agar mampu menghasilkan uang (income
generating), antara lain dengan membuka warnet untuk umum, mengadakan
pelatihan-pelatihan dan lain-lain.
5.
Sumberdaya manusia. Untuk mengembangkan
dan mengelola jaringan dan sistem pembelajaran, diperlukan sejumlah sumberdaya
manusia yang memiliki kompetensi dan integritas yang tinggi. Dalam hal ini
termasuk guru-guru yang harus memahami prinsip-prinsip pembelajaran melalui
internet. Untuk keperluan itu hendaknya dilakukan identifikasi dan kemudia dipersiapkan
tenaga-tenaga tersebut, apakah bisa dicukupi dari dalam ataukah harus merekrut
tenaga-tenaga baru. Untuk membekali tenaga-tenaga tersebut perlu diberikan
pelatihan, diperhitungkan lama waktu pelatihan, tempat pelatihan, cara
pelatihan agar bisa menghasilkan tenaga yang memiliki kualifikasi.
6.
Siswa. Yang tidak kalah pentingnya untuk
diperhatikan adalah mengetahui sejauhmana kesiapan siswa dalam mengikuti
kegiatan pembelajaran dengan menggunakan internet yang akan diselenggarakan.
Kalau internet merupakan sesuatu yang baru bagi sebagian besar siswa, tentunya
perlu dilakukan serangkaian upaya untuk mengkondisikan agar mereka siap
berpartisipasi secara aktif dalam sistem pembelajaran yang baru tersebut.
Adalah hal yang tidak mudah untuk merubah kebiasaan mereka yang telah terbiasa
belajar secara tatp muka secara konvensional selama bertahun-tahun, yang
tentunya telah menjadi gaya belajar atau kebiasaan yang sudah mendarah daging.
Berdasarkan
kajian dan pertimbangan sebagaimana telah dibahas di atas, kemudian sistem
pembelajaran internet dikembangkan melalui tiga cara pengembangan yaitu :
1.
menggunakan sepenuhnya fasilitas
internet yang telah ada, seperti e-mail, IRC (Internet Relay Chat), word wide
web. seach engine, millis (miling list) dan FTP ( File Transfer Protocol).
2.
Menggunakan software pengembang program
pembelajaran dengan internet yang dikenal Web-Cours Tools, yang di antaranya
bisa didapatkan secara gratis ataupun bisa juga dengan membelinya. Ada beberapa
vendor yang mengembangkan Web Course Tools seperti WebCT, Webfuse, TopClass dan
lain-lain.
3.
Mengembangkan sendiri program
pembelajaran sesuai dengan kebutuhan (tailor made), dengan menggunakan bahasa
pemrograman seperti ASP (Active Server Pages) dan lain-lain.
Setiap
cara memiliki kelebihan dan kekurangan, misalnya pengembangan program
pembelajaran dengan menggunakan fasilitas internet mempunyai kelebihan biayanya
sangat murah dibandingkan yang lain, namun ada kekurangan yaitu dalam
pengelolaan agak sulit karena sifatnya tidak terintegrasi. Sedangkan apabila
menggunakan Web Course Tools atau atau pengembangan secara taillor-made
biayanya jauh lebih mahal, namun memiliki kelebihannya yakni mudah dalam
pengembangan dan pengelolaannya, lebih power full, dan sesuai dengan kebutuhan.
Untuk memilih salah satu cara yang akan dipakai, ditentukan pada pertimbangan
berdasarkan kajian terhadap berbagai hal seperti yang telah dibahas dibagian
terdahulu tadi. Namun pada dasarnya mendayagunakan internet untuk mendukung
peningkatan kualitas pendidikan adalah hal yang sangat layak untuk segera
dilaksanakan secara luas di institusi-institusi penyelenggara pendidikan di
Indonesia.
H.
Pertimbangan
Model Pembelajaran Melalui Internet
Pertimbangan memutuskan sistem pendidikan
konvensional menjadi sistem e-learning tentu saja bukan didasarkan pada trend,
ikut-ikutan teknologi internet, tetapi perlu ikaji secara matang. Oleh karena
itu para penyusun dan pengambil kebijakan perlu melakukan observasi dan studi
kelayakan.
Beberapa pertanyaan yang bisa dijadikan bahan pertimbangan
antara lain:
1. Anggaran biaya yang diperlukan. Bandingkan biaya
untuk pendidikan konvensional dengan e-learning. Melalui e-learning, biaya
mendirikan bangunan sekolah, buku – buku, tenaga pengajar, dan biaya
operasional peserta didik dapat ditekan. Oleh karena itu pendidikan jarak jauh
atau sistem konvensional yang massal akan lebih efisien dengan
e-learning.
2. Materi apa saja yang menjadi prioritas
dimasukan pada model e-learning sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan, atau
semua materi pelajaran perlu dimasukan.
3. Pengalihan dari konvensinal ke e-learning apakah
bisa dilakukan sendiri atau perlu kerjasama dengan instansi lain. Instansi
seperti perguruan tinggi (yang memiliki SDM relevan) dan kalangan industri
(terutama industri perangkat lunak) sangat potensial dijadikan mitra
kerjasama.
4. Apakah perubahan ini bisa diterima (diadopsi)
dengan baik oleh sasaran. Sebagai hasil inovasi, proses difusi sangat
diperlukan. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Oos M. Anwas (2003) menunjukan
bahwa adopsi inovasi e-learning dalam tahapan pembentukan sikap di kalangan
akademisi masih bervariasi. Banyak faktor yang menentukan, diantaranya exposure
informasi internet, kedekatan dengan teknologi komunikasi dan informasi, dan
derajat kebutuhan terhadap internet. Namun yang menarik dari penelitian ini
adalah faktor kondusifitas organisasi dapat mempengaruhinya. Dalam organisasi
yang kondusif, akademisi cenderung lebih baik dalam mengadopsi e-learning
dibandingkan dengan organisasi yang kurang kondusif. Faktor organisasi yang
relatif homogen seperti perguruan tinggi ini lebih penting dibandingkan dengan
mempermasalahkan faktor demografi seperti jenis kelamin, usia, tingkat
pendidikan, kelas ekonomi, dan faktor personality (type kepribadian). Padahal
dalam penelitian adopsi inovasi sebelumnya, faktor demografi dan personality
tersebut sering dijadikan penjelas dan mempengaruhi individu dalam
mengadopsi suatu inovasi.
5. Bagaimana menerapkan perubahan tersebut sehingga
bisa tercapai secara efektif dan efisien, serta bagaimana kelanjutan
operasional termasuk evaluasi dan tindak lanjutnya.
I.
Aplikasi
Pembelajaran Melalui Teknologi Informasi
Dalam
proses pembelajaran, aplikasi e-learning bisa mencakup aspek perencanaan,
implementasi, dan evaluasi.
Perencanaan
pembelajaran pada dasarnya merupakan gambaran rencana (skenario) yang
memproyeksikan mengenai beberapa aktivitas dan tindakan yang akan dilakukan
pada saat berlangsungnya proses pembelajaran. Dengan demikian aplikasi
perencanaan pembelajaran yang berbasis e-learning pada dasarnya memuat rencana,
perkiraan dan gambaran umum kegiatan pembelajaran dengan memanfaatkan jaringan
komputer, baik intra-net maupun inter-net. Pada prinsipnya dalam perencanaan
pembelajaran terdapat empat komponen utama, yaitu : materi/bahan ajar, kegiatan
belajar mengajar, dan evaluasi.
Komponen
tujuan berfungsi untuk menentukan arah kegiatan pembelajaran. Dari rumusan
tujuan pembelajaran harus sudah terproyeksikan bagaimana proses berlangsungnya
pembelajaran serta kemampuan-kemampuan yang harus dimiliki siswa sebagai hasil
belajar. Rumusan tujuan pembelajaran tidak hanya menggambarkan hasil, tetapi
juga menggambarkan kegiatan atau proses.
Penetapan
bahan ajar yang akan berfungsi untuk memberi makna terhadap upaya pencapaian
tujuan. Dalam pembelajaran konvensional, bahan ajar untuk setiap mata pelajaran
sudah tersedia dalam buku paket, dan secara tatap muka disampaikan oleh guru
dengan menggunakan metode pembelajaran yang dipilihnya. Sedangkan bahan ajar
untuk e-learning, selain dapat memanfaatkan buku sumber yang tersedia, juga
dapat secara langsung mengakses bahan ajar/ informasi pada beberapa halaman web
yang telah dibuat sebelumnya. Dengan demikian perolehan informasi pembelajaran
akan bersifat lebih luas, mendalam dan bervariasi.
Kegiatan
belajar mengajar yang tercakup dalam perencanaan pembelajaran pada intinya
berisi mengenai deskripsi materi/bahan ajar, metode pembelajaran berbasis
e-learning, penentuan bahan ajar hanya memuat pokok-pokoknya saja, sementara
deskripsi lengkap dari pokok-pokok bahan ajar disediakan dalam halaman web yang
akan diakses siswa.
Evaluasi
sebagai komponen terakhir dalam perencanaan pembelajaran berfungsi untuk
mengukur sejauhmana tujuan pembelajaran telah tercapai dan tindakan apa yang
harus dilakukan apabila tujuan tersebut belum tercapai. Melalui pendekatan
pembelajaran berbasis e-learning, kegiatan evaluasi untuk mengetahui hasil
dapat dilakukan secara bervariasi, setiap siswa dapat melihat dan mengikuti
sruhan-suruhan di halaman web. Bisa berupa pertanyaan, tugas-tugas, dan atau
latihan-latihan yang harus dikerjakan siswa.
dalam
implementasi pembelajaran, terdapat model penerapan e-learning yang bisa
digunakan, yaitu : selective Model, Sequntial Model, Static Station Model, dan
Laboratory Model.
1.
Selective Model
Model
selektif ini digunakan jika jumlah komputer di sekolah sangat terbatas
(misalnya hanya ada satu unit komputer). Di dalam model ini, guru harus memilih
salah satu alat atau media yang tersedia yang dirasakan tepat untuk
menyampaikan bahan pelajaran. Jika guru menemukan bahan e-learning yang bemutu
dari internet, maka dengan terpaksa guru hanya dapat menunjukkan bahan
pelajaran tersebut kepada siswa sebagai bahan demonstrasi saja. jika terdapat
lebih dari satu komputer di sekolah/kelas, maka siswa harus diberi kesempatan
untuk memperoleh pengalaman langsung.
2.
Sequential Model
Model
ini digunakan jika jumlah komputer di sekolah/kelas terbatas (misalnya hanya
dua atau tiga unit komputer). Para siswa dalam kelompok kecil secara bergiliran
menggunakan komputer untuk mencari sumber pelajaran yang dibutuhkan. Siswa
menggunakan bahan e-learning sebagai bahan rujukan atau untuk mencari informasi
baru.
3.
Static Station Model
Model
ini digunakan jika jumlah komputer di sekolah/kelas terbatas, sebagaimana
halnya dalam sequential model. Di dalam model ini, guru mempunyai beberapa
sumber belajar yang berbeda untuk mencapai tujuan pembelajaran yang sama. Bahan
e-learning digunakan oleh satu atau dua kelompok siswa untuk mencapai tujuan
pembelajaran yang telah ditetapkan. Kelompok siswa lainnya menggunakan sumber
belajar yang lain untuk mencapai tujuan pembelajaran yang sama.
4.
Laboratory Model
model
ini digunakan jika tersedia sejumlah komputer di sekolah/laboratorium yang
dilengkapi dengan sejumlah jaringan internet, di mana siswa dapat
menggunakannya secara lebih leluasa (satu siswa satu komputer). dalam hal ini,
e-learning dapat digunakan oleh seluruh siswa sebagai bahan pembelajaran
mandiri.
Setiap
model e-learning dapat digunakan dalam pembelajaran di atas masing-masing
mempunyai kekuatan dan kelemahan. Pemilihannya bergantung kepada infrastruktur
telekomunikasi dan perlatan yang tersedia di sekolah. bagaimanapun upaya
pembelajaran dengan pendekatan e-learning ini perlu terus dicoba dalam rangka
mengatasi permasalahan-permasalahan yang dihadapi di masa yang akan
datang.
J.
Pemanfaatan
Internet dalam Pembelajaran
Pemanfaatan
internet sebagai media pembelajaran mengkondisikan siswa untuk belajar secara
mandiri. Para siswa dapat mengakses secara online dari berbagai perpustakaan,
museum, database, dan mendapatkan sumber primer tentang berbagai peristiwa
sejarah, biografi, rekaman, laporan, data statistik.
Siswa
dapat berperan sebagai seorang peneliti, menjadi seorang analis, tidak hanya
konsumen informasi saja. Mereka menganalisis informasi yang relevan dengan
pembelajaran dan melakukan pencarian yang sesuai dengan kehidupan nyatanya.
Siswa dan guru tidak pelu hadir secara fisik di kelas, karena siswa dapat
mempelajari bahan ajar dan mengerjakan tugas-tugas pembelajaran serta ujian
dengan cara mengakses jaringan komputer yang telah ditetapkan secara online. Siswa
juga dapat belajar bekerja satu sama lain.
Pemanfaatan
internet sebagai media pembelajaran memiliki kelebihan sebagai berikut :
1.
Dimungkinkan terjadinya pendidikan ke
semua penjuru tanah air dan kapasitas daya tampung yang tidak terbatas karena
tidak memerlukan ruang kelas.
2.
Proses pembelajaran tidak terbatas oleh
waktu seperti halnya tatap muka biasa.
3.
Pembelajaran dapat memilih topik atau
bahan ajar yang sesuai dengan keinginan dan kebutuhan masing-masing.
4.
Lama waktu belajar juga tergantung pada
kemampuan masing-masing siswa.
5.
Adanya keakuratan dan kekinian materi
pembelajaran.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar