A. PENGERTIAN
A. Evaluasi
Menurut linn dan gronlund ( siti isyah 2007: 6.5)
evaluasi dalah proses yang sistematis untuk pengumpulan, penganalisisan dan
penafsiran informasi untuk menentukan sejauh mana anak dapat mencapai tujuan
pembelajaran. Evaluasi berfokus pada nilai data yang di gunakan untuk tujuan
khusus evaluasi melibatkan analisis yang sistematis tentang fakta atau
keterangan untuk membuat keputusan normatif tentang maksud dari hasil evaluasi
tersebut.
Menurut frith dan macintosh evaluasi berkaitan dengan
efektifitas metode mengajar. Menurut ralph tayler eveluasi merupakan
sebuah proses mana tujuan pendidikan untuk menentukan sejauh mana, dalam hal
apa dan bagiamana tujuan pendidikan tercapai. Jika belum kenapa belum dan apa
sebabnya. ( dikutip dari suharsimi (2003 hal 2)
Dalam arti luas evalusi adalah suatu proses
merencanakan, memperoleh dan menyediakan informasi yang sangat di perlukan
untuk membuat alternatif-alternatif keputusan maka setiap kegiatan evaluasi
atau penilaian merupakan suatu proses yang sengaja di rencanakan untuk
memperoleh informasi dan berdasarkan informasi tersebut, kemudian di ambil
keputusan.
Dalam hubunganya dengan kegitan pembelajaran dan
pendidikan,. Wrigstone dan kawan-kawan mengemukakan evaluasi pendidikan adalah
penaksiran terhadap pertumbuhan dan kemajuan anaknke arah tujuan- tujuan atau
nilai-nilai yang telah di terapkan dalam kurikulum ( ngalim purwanto 2000:3)
Dari berbagai pengertian di atas. Tiga aspek yang
perlu di perhatikan agar dapat lebih memahami maksud dari evaluasi, khusunya
evaluasi pembelajaran yaitu:
1. Kegiatan
evaluasi yang merupakan proses yang sistematis.
Hal ini berari bahwa kegiatan evaluasi dalam
pembelajaran merupakan kegiatan yang di rencanakan dan di lakukan secara
berkesinambungan. Kegiatan tersebut di laukan sejak permulaan, selama dan
sampai akhir program.
2. Kegiatan
evaluasi memerlukan berbagai informasi atau data yang menyangkut objek yang di
evaluasi.
Dalam kegiatan pembelajaran, data atau informasi yang
di maksud adapat berupa sikap atau prilaku selama proses dan hasil karya anak.
3. Kegiatan
evaluasi pembelajaran tidak dapat di lepaskan dari tujuan pembelajaran yang
hendak di capai.
Kegiatan evalusi atau penilain tidak mungkin dapat di
lakukan tanpa terlebih dahulu menentukan tujuan pembelajaran.
B. PENILAIAN
Penilaian terhadap suatu program pendidikan akan
sangat membantu dalam kegiatan pembelajaran. Penilaian dapat membantu
meningkatkan kualitas program maupun kegiatan belajar anak peserta program
pendidikan. Bagi guru, penilaian merupakan alat bantu dalam memperbaiki
pendidikan dan pembelajaran anak di kelasnya.
Penilaian seringkali dianggap sama dengan tes meskipun
penilaian lebih dari sekadar tes, penilaian digunakan untuk berbagai keperluan
dalam usaha memahami dan mendapat gambaran mengenai perkembangan seorang anak.
Menurut Brewer (dikutip dari patmonodewo : 1995, h.
113) penilaian adalah penggunaan sistem evaluasi yang bersifat komprehensif
(menyeluruh) untuk menentukan kualitas dari suatu program atau kemajuan dari
seorang anak meliputi perkembangan sosial, emosional, fisik motorik, dan
perkembangan intelektualnya. Penilaian yang dilakukan terhadap program
pendidikan meliputi keberhasilan anak, keberhasilan guru serta kepuasan orang
tua anak terhadap hasil yang telah dicapai.
Penilaian tidak dapat memperbaiki kualitas anak maupun
program, kecual penilaian tersebut dimamfaatkan dan dipergunakan sebagai alat
bantu untuk pengambilan keputusan dalam menyusun kurikulum. Penilaian dapat
bersifat formal dan informal dan penilaian biasanya menggambarkan suatu proses.
Pada modul ini istilah penilaian dan evaluasi digunakan sebagai arti yang sama
(suharsimi : 2003, hal 3).
B. PENILAIAN DI TAMAN
KANAK-KANAK
1. Pengertian
penilaian di taman kanak-kanak
Penilaian di TK merupakan usaha mendapatkan berbagai
informasi secara berkala, berkesinambungan serta menyeluruh tentang proses dan
hasil dari pertumbuhan daan perkembangan yang telah dicapai oleh anak didik
melalui kegiatan belajar. Penilaian ini juga merupakan upaya untuk mendapatkan
informasi atau data secara menyeluruh yang menyangkut semua aspek kepribadian
anak terhadap proses dan hasil dari pertumbuhan dan perkembangan yang telah
dicapai melalui proses pembelajaran, meliputi perkembangan fisik motorik,
sosial, emosi, kognitif, moral, dan nilai-nilai agama, serta seni.
2. Tujuan
Evaluasi Dalam Proses Pembelajaran Adalah :
1. Mengetahui
apakah materi yang di pelajari dapat dilanjutkan dengan bahan yang baru/diulangi
2. Untuk
mengetahui taraf efisiensi metode yang di gunakan oleh pendidik
3. Untuk
mengetahui efektifitas proses pembelajaran yang dilaksanakan
4. Untuk
mengetahui apakah komponen-komponen dalam proses pembelajaran sudah memberikan
kontribusi positif bagi proses pembelajaran.
5. Untuk
mengetahui kesesuaian presepsi dan pemikiran peserta didik dalam mengikuti
proses pembelajaran.
6. Mengetahui
sejauh mana perkembangan dari pelaksanaan pembelajaran
7. Mengetahui
perubahan pengetahuan, sikap dan keterampilan apa yang terjadi pada peserta
belajar
8. Mengetahui
sejauh mana ketercapaian tujuan
9. Mengetahui
dampak apa yang terjadi dari proses pembelajaran.
10. Bahan pertimbangan untuk
menentuakan proses selanjutnya agar lebih efektif dan efisien
11. Mengajak kepada semua pihak untuk
lebih bertanggungjawab terhadap apa yang telah dilakukannya.
12. Menemukan pada bagian-bagian mana
dari proses pembelajaran yang dianggap belum berhasil
13. .Mengungkapkan kerugian dan
manfaat dari proses pembelajaran
14. Mengungkapkan faKtor-faktor
pendukung dan penghambat dari proses pembelajaran
15. Menentukan apakah pendekatan dan
teknik yang digunakan dalam pembelajaran sudah tepat
16. Menentukan tepat atau tidaknya
media yang digunakan sesuai dengan kebutuhan belajar peserta belajar
17. Menentukan apakah fasilitator
memberikan kemudahan peserta belajar memahami materi kegiatan pelatihan,
pembelajaran.
18. Menentukan tingkat kemajuan
pelaksanaan pembelajaran
3. Fungsi
Penilain Di Tk
a. Memberikan
umpan balik kepada guru untuk memperbaiki kegiatan belajar mengajar.
b. Memberikan
informasi kepada orangtua tentang ketercapaian pertumbuhan dan perkembangan
anaknya untuk dapat memperbaiki dan meningkatkan bimbingan serta motovasi.
c. Sebagai
bahan pertibangan guru untuk menempatkan anak dalam kegiatan yang sesuai dengan
minat dan kemampuan anak didik yang memingkunkan anak didik mencapai kemampuan
secara optimal.
d. Sebagai bahan
masukan bagi pihak lain yang memerlukan dalam memberikan pembinaan selajutnya.
4. Prinsip-Prinsip
Penilain
a. Berpusat
anak.
Penilaian yang dilakukan hendaknya berpusat pada semua
aktifitas yang di lakukan oleh anak. Penilain bertugas melakukan pengamatan
terhdap semua aktifitas yang di lakukan oleh anak setiap saat, dimana saja dan
kapan saja tampa harusmenggangu waktu yang telah di tentukan atau di jadwalkan.
b. Berkesinambunga
Penilaian di lakukan secara berencana, bertahap dan
terus-menerus untuk memperoleh gambaran tentang perkembangan proses belajar
anak didik.
c. Menyeluruh
atau keterpaduan.
Perubahan prilaku dalam tujuan pembelajaran perlu di
capai secara menyeluruh baik yang menyangkut pengetahuan, sikap, prilaku,
nilai, serta keterampilan. Penilain bersifat menyeluruh apabila penilaian di
gunakan mencakup aspek proses dan hasil pengembangan yang secara bertahap
menggambarkan perubahan prilaku.
d. Lebih
mementingkan dari pada hasil
Penilain pada anak sebaiknay mementingkan pada pengamatan
yang dilakukan selama prose yang berlangsung dan bukan pada hasil akhrinya
saja. Penilain yang paling baik dilakukan saat anak melakukan aktifitas
belajar dan bermain. Untuk itu penilaian di lakukan tidak selalu’’ paper and
pencilpes’’, tetapi lebih kepada pengamatan secara lamhsung terhadap aktifitas
anak.
e. Berorinetasi
pada tujuan.
Penilaian di tk berorientasi kepada kompetensi yang di
harapkan, proses pertumbuhan dan perkembangan anak.
f. Objektif
dan alamiah.
Dalam melakuakn penilain di uasahakan seobjektif
mungkin yaitu penilai hanya memperhatiakn obejnya. Perasaan-perasaan,
keinginan-keingina, prasangka-prasangka penilai sedapatkan mugnkin harus di
kesampingkan pada saat menilai. Penilai juga harus memperhatiak
perbedaan-perbedaan yang keunikan perkembangan setiap anak, sehingga penilai
tidak memberikan penafsiran yang sama pada setiap anak.
g. Mendidik
Hasil penilai harus dpaat digunakan untuk membina dan
memberikan dorongan kepada semua anak dalam menigkatkan hasil pertumbuhan dan
perkembangan anak. Oleh karena itu, hasil penilain harus di nytakan dan
dapat di rasakan sebagai penghargaan bagi anak yang belum berhasil. Dengan
demikian, usaha penilaian dalam memperkuat prilaku dan sikap yang positif.
h. Konsiten dan
jujur.
Penilai yang dilakukan oleh dua orang penilai akan
lebih dapat di di pertanggung jawabkan ketika membuat rekomendasi atau
menentuksn tindak lanjut.
i. Kebermaknaan.
Hasil penilain harus bermakna bagi giri, orangtua,
anak didik dan pihak-pihak lain yang membutuhakn utnuk menignktakan
pertumbuhndan perkembangan anak.
j. Kesesuain.
Penilaian harus memperhatikan adanya keseian antara
apa yang di ajarkan di tk dengan laporan yang di buat.
5. Jenis
Dan Alat Penilaian Di Taman Kanak-Kanak
Terdapat beberapa alat penilaian yang dapat digunakan
dalam penilaian, yaitu sebagai berikut
a. Lembar
pengamatan terstruktur atau daftar periksa pengamatan guru
Berisi sejumlah aspek yang akan diamati dengan
beberapa kategori penilaian yang dilakukan dengan memberi tanda ceklis sesuai
dengan apa yang tampak selama pengamatan berlangsung.
LEMBAR PENGAMATAN TERSTRUKTUR
Nama Anak :
Kelompok :
Minggu Ke :
Hari
Tanggal
|
Aspek
|
Kategori
S
K
Tp
|
Keterangan
|
Sosial
emosional
a. Melamun
b. Menangis
c. Mengangu
teman
d. Berterima
kasih
|
√
√
√
√
|
Catatan :
S : Sering
K : Kadang Kadang
Tp : Tidak Puas
b. Catatan anekdot
Merupakan kumpulan catatan tentang sikap dan perilaku
anak dalam situasi-situasi tertentu. Kesimpulan catatan tersebut meliputi
aktivitas anak yang bersifat positif dan negatif. Catatan anekdot merupakan
catatan singkat peristiwa penting yang mengungkapkan perhatian secara individu.
Anekdot dapt mengkomunikasikan informasi sehingga fakta, perasaan dapt lebih
terbuka. Pencacatan anekdot dapat dilakukan kapan saja dan dapat digunakan
hampir setiap saat, berupa kata-kata singkat tentang apa yang dilihat dan
didengar. Catatan anekdot memiliki 5 karakteristik, yaitu
1. Catatan anekdot
adalah hasil observasi langsung
2. Catatan anekdot
adalah tepat, akurat, singkat dan spesifik tentang suatu peristiwa
3. Interpretasi
mengenai suatu insiden dicatat terpisah dengan insiden lainnya
4. Catatan anekdot
meliputi konteks perilaku
5. Catatan anekdot
berfokus pada yang tipikal atau tidak biasa untuk anak yang diamati
CATATAN ANEKDOT
Nama anak :
Umur
:
Jenis kelamin :
Umur anak :
Hari
/ tanggal
|
Catatan
|
komentar
|
Mengetahui Kepala
TK
Mengamat Guru/Kelompok
(
)
(
)
c. Catatan
harian/narasi
Berisi catatan kegiatan harian atau kesan-kesan
tentang kegiatan kelompok atau perseorangan yang dicatat pada akhir kegiatan.
Kelemahannya, catatan ini cenderung agak subjektif dan sering kali menangkap
sebuah kesan atau suasana hati yang sekilas. Catatan harian berguna untuk
menelusuri hal-hal yang berhubungan dengan kesuksesan dan kegagalan dari
kegiatan-kegiatan di hari tersebut.
CATATAN HARIAN
Kelompok
:
Pengamat /
guru :
Hari/tanggal
|
catatan
|
d. Lembar
pemeriksaan kesehatan harian
Lembar pemeriksaan ini digunakan setiap pagi ketika
anak-anak memasuki ruangan kelas. Guru mencatat keadaan kesehatan mereka,
terutama yang berhubungan dengan penyakit yang sering diderita oleh anak,
seperti pilek, batuk, gatal-gatal dan muka berair
Hari / tanggal :
Pengamat :
No
|
Nama
anak
|
KONIDIS
kesehatan
|
Keterangan
|
e. Lembar catatan
dan prekuensi waktu.
Teknik ini membantu guru untuk mengetauhi berapa kali
sebuah perilaku yang muncul. Sebuah perhitungan di laukan untuk waktu yang di
tentukan, misalnya berapa kali anak memukul temanya pada hari ini atau untuk
mencatata gambaran lamanya sebuag prilaku berlangsung. Misalnya hari ini yusri
memukul temanya sebanyak tiga kali.
f. Portolpolio
Berupa koleksi sejumlah kegiatan di lakuakn oleh
seorang anak. Portopolio merupakan kumpulan karya anak yang dapat berupa
gambar-gambar, lembra kerja anak, foto atau rekaman kaset pembicara anak.
Portopolio biasnya berisi koleksi kegiatan dan tugas secara perorongan yang di
kumpulkan oleh guru.
g. Lembar wawncara
dan percakanpan.
Di perlukan untuk mengetahui pikiran, ide dari seorang
anak atau sejumlah anak.
6. Tahap
Kegiatan Penilaian
Penilaian di TK menggunakan tiga kegiatan utama yang
merupakan rangkaian kerja yang dilakukan oleh guru, diantaranya yaitu :
a. Mengamati
(observation)
Yaitu proses memperhatikan anak atau sekelompok anak
ketika melakukan suatu kegiatan bermain dan belajar.
b. Mencatat (recording)
Yaitu proses mendokumentasikan ( mengumpulkan catatan)
tentang kegiatan atau dalam suatu kegiatan tertentu yang teramati dengan baik.
Baik bersifat negatif maupun yang bersifat negatif.
c. Melaporkan
(reporting)
Yaitu proses pengambilan keputusan sebagai hasil
pengamatan dan pencatatan yang terdahulu, untuk selnajutnya diinformasikan
kepada orang tua dalam bentuk laporan, baik laporan tertulis maupun tulisan.
7. Teknik
Pencatatan
Terdapat beberapa pendekatan yang disesuaikan dengan
kebutuhan dan peristiwa, yaitu Guru
selalu menyimpan kertas dan pensil di kantong/saku untuk dapat menggambarkan
kejadian penting dari sebuah interaksi
Menyimpan
kertas dan pensil di ruangan kelas untuk mencatat keterangan
Ketika
sebuah kegiatan selesai, catatan-catatan pendek tersebut disalin secara lebih
terperinci dan detail ke dalam sebuah buku besar untuk diarsipkan
Membuat
catatan harian untuk menggambarkan pengamatan spesifik dari kesan-kesan umum
tentang suatu kegiatan pada hari tersebut
Menggunakan
kartu catatan perorangan untuk setiap anak. Dengan merotasi kartu-kartu
tersebut setiap hari, berarti guru telah mencatat kegiatan anak.
8. Pelaporan
Hasil Penilaian
Setelah dilakukan pengamatan dan pencatatan tertulis,
tahap selanjutnya dari kegiatan evaluasi adalah pelaporan secara tertulis
kepada pihak yang berkepntingan terutama untuk mengetahui sejauh mana anak
telah mencapai kemajuan perkembangan dan belajarnya, hambatan dan hal-hal lain
yang diperlukan sebagai acuan untuk memberikan bimbingan kepada anak.
Laporan hasil evaluasi atau penilaian terhadap anak
adalah elemen yang penting dalam kegiatan pembelajaran anak usia dini.
a) Hakikat laporan
tertulis
Laporan tertulis adalah sebuah cara formal untuk
memberikan informasi dari pihak sekolah ke pihak orang tua/keluarga. Umumnya
laporan tertulis berisi catatan tertulis tentang :
1) Aspek dari
keseluruhan dimensi perkembangan baik fisik maupun psikis
2) Aspek
perkembangan secara spesifik/khusus baik yang merupakan kekuatan atau kelemahan
dari anak secara individual
3) Aspek kebiasaan
sehari-hari anak diasekolah, hal-hal yang disukai dan tidak disukai
4) Aspek yang
berhubungan dengan pola dan gaya anak ketika berinteraksi dengan orang lain.
b) Hal-hal yang
perku diperhatikan dalam laporan tertulis
Agar laporan tertulis lebih bermakna dan dapat
dipertanggung jawabkan secara akademis maka terdapat hal penting untuk
diperhatikan oleh guru, di antaranya adalah :
1) Laporan
hendaknya dapat memberikan gambaran tentang anak pada satu satuan waktu
tertentu. Untuk itu perlu di cantumkan hari, tanggal, dan waktu pengamatan
berlansung
2) Laporan harus
dapat mencerminkan sikap kepedulian secara lansung dan objektif
3) Menggunakan
ragam bahasa tulis yang positif, dengan penekanan pada kekuatan dan kebutuhan
anak
4) Berusaha untuk
tidak terkesan menghakimi ketika menulis laporan atau melaporkan perilaku anak
pada keluarga
5) Semua informasi
yang ditulis pada laporan hendaknya dapat dipertanggungjawabkan
6) Pada akhir
uraian selalu tawarkan saran-saran mengenai cara-cara yang dapat dilakukan
sebagai alternatif pemecahan masalah
7) Isi laporan
jangan menimbulkan kecemasan yang mendalam bagi orang tua/keluarga
8) Informasi
tertulis sebaiknya merupakan tinjauan ulang atas informasi yang pernah
didiskusikan oleh guru dan orang tua
9) Pada akhir
laporan perlu ada keterangan tentang kapan laporan tersebut dibuat dan ditanda
tangani oleh guru bersangkutan.
c) Rapor atau buku
laporan kemajuan anak
Brewer berpendapat bahwa rapor atau buku laporan
kemajuan anak bukan merupakan satu-satunya pilihan terbaik untuk suatu
penilaian yang dapat disampaikan kepada orang tua karena dalam laporan tertulis
terdapat keterbatasan sehingga tidak semua kemajuan yang dialami anak selama
satu semester dapat dilaporkan/dituliskan dalam buku tersebut.
Cara lain yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan
pertemuan dengan orang tua dan mendiskusikan perkembangan dan kemajuan anaknya.
Guru harus mampu menggambarkan kekuatan anak dalam aspek yang dikemukakan dan
bagaimana kemajuannya. Penjelasan pada masing-masing aspek guru perlu
menjelaskan dengan ringkas, padat, dan jelas serta mudah dimengerti oleh oleh
orang tua. Selain itu guru juga perlu menyadari perbedaan tiap anak dan bahwa
setiap anak berbeda dengan anak yang lainnya dan setiap anak adalah unik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar