Jumat, 29 Januari 2016

Evaluasi Dalam Pembelajaran Anak Usia Dini

A.    PENGERTIAN
A.    Evaluasi
Menurut linn dan gronlund ( siti isyah 2007: 6.5) evaluasi dalah proses yang sistematis untuk pengumpulan, penganalisisan dan penafsiran informasi untuk menentukan sejauh mana anak dapat mencapai tujuan pembelajaran. Evaluasi berfokus pada nilai data yang di gunakan untuk tujuan khusus evaluasi melibatkan analisis yang sistematis tentang fakta atau keterangan untuk membuat keputusan normatif tentang maksud dari hasil evaluasi tersebut.
Menurut frith dan macintosh evaluasi berkaitan dengan efektifitas  metode mengajar. Menurut ralph tayler eveluasi merupakan sebuah proses mana tujuan pendidikan untuk menentukan sejauh mana, dalam hal apa dan bagiamana tujuan pendidikan tercapai. Jika belum kenapa belum dan apa sebabnya. ( dikutip dari suharsimi (2003 hal 2)
Dalam arti luas evalusi adalah suatu proses merencanakan, memperoleh dan menyediakan informasi yang sangat di perlukan untuk membuat alternatif-alternatif keputusan maka setiap kegiatan evaluasi atau penilaian merupakan suatu proses yang sengaja di rencanakan untuk memperoleh informasi dan berdasarkan informasi tersebut, kemudian di ambil keputusan.
Dalam hubunganya dengan kegitan pembelajaran dan pendidikan,. Wrigstone dan kawan-kawan mengemukakan evaluasi pendidikan adalah penaksiran terhadap pertumbuhan dan kemajuan anaknke arah tujuan- tujuan atau nilai-nilai yang telah di terapkan dalam kurikulum ( ngalim purwanto 2000:3)
Dari berbagai pengertian di atas. Tiga aspek yang perlu di perhatikan agar dapat lebih memahami maksud dari evaluasi, khusunya evaluasi pembelajaran yaitu:
1.      Kegiatan evaluasi yang merupakan proses yang sistematis.
Hal ini berari bahwa kegiatan evaluasi dalam pembelajaran merupakan kegiatan yang di rencanakan dan di lakukan secara berkesinambungan.  Kegiatan tersebut di laukan sejak permulaan, selama dan sampai akhir program.
2.      Kegiatan evaluasi memerlukan berbagai informasi atau data yang menyangkut objek yang di evaluasi.
Dalam kegiatan pembelajaran, data atau informasi yang di maksud adapat berupa sikap atau prilaku selama proses dan hasil karya anak.
3.      Kegiatan evaluasi pembelajaran tidak dapat di lepaskan dari tujuan pembelajaran yang hendak di capai.
Kegiatan evalusi atau penilain tidak mungkin dapat di lakukan tanpa terlebih dahulu menentukan tujuan pembelajaran.
B.     PENILAIAN
Penilaian terhadap suatu program pendidikan akan sangat membantu dalam kegiatan pembelajaran. Penilaian dapat membantu meningkatkan kualitas program maupun kegiatan belajar anak peserta program pendidikan. Bagi guru, penilaian merupakan alat bantu dalam memperbaiki pendidikan dan pembelajaran anak di kelasnya.
Penilaian seringkali dianggap sama dengan tes meskipun penilaian lebih dari sekadar tes, penilaian digunakan untuk berbagai keperluan dalam usaha memahami dan mendapat gambaran mengenai perkembangan seorang anak.
Menurut Brewer (dikutip dari patmonodewo : 1995, h. 113) penilaian adalah penggunaan sistem evaluasi yang bersifat komprehensif (menyeluruh) untuk menentukan kualitas dari suatu program atau kemajuan dari seorang anak meliputi perkembangan sosial, emosional, fisik motorik, dan perkembangan intelektualnya. Penilaian yang dilakukan terhadap program pendidikan meliputi keberhasilan anak, keberhasilan guru serta kepuasan orang tua anak terhadap hasil yang telah dicapai.
Penilaian tidak dapat memperbaiki kualitas anak maupun program, kecual penilaian tersebut dimamfaatkan dan dipergunakan sebagai alat bantu untuk pengambilan keputusan dalam menyusun kurikulum. Penilaian dapat bersifat formal dan informal dan penilaian biasanya menggambarkan suatu proses. Pada modul ini istilah penilaian dan evaluasi digunakan sebagai arti yang sama (suharsimi : 2003, hal 3).

B.     PENILAIAN DI TAMAN KANAK-KANAK
1.      Pengertian penilaian di taman kanak-kanak
Penilaian di TK merupakan usaha mendapatkan berbagai informasi secara berkala, berkesinambungan serta menyeluruh tentang proses dan hasil dari pertumbuhan daan perkembangan yang telah dicapai oleh anak didik melalui kegiatan belajar. Penilaian ini juga merupakan upaya untuk mendapatkan informasi atau data secara menyeluruh yang menyangkut semua aspek kepribadian anak terhadap proses dan hasil dari pertumbuhan dan perkembangan yang telah dicapai melalui proses pembelajaran, meliputi perkembangan fisik motorik, sosial, emosi, kognitif, moral, dan nilai-nilai agama, serta seni.
2.      Tujuan Evaluasi Dalam Proses Pembelajaran Adalah :
1.       Mengetahui apakah materi yang di pelajari dapat dilanjutkan dengan bahan yang baru/diulangi
2.       Untuk mengetahui taraf efisiensi metode yang di gunakan oleh pendidik
3.       Untuk mengetahui efektifitas proses pembelajaran yang dilaksanakan
4.       Untuk mengetahui apakah komponen-komponen dalam proses pembelajaran sudah memberikan kontribusi positif bagi proses pembelajaran.
5.       Untuk mengetahui kesesuaian presepsi dan pemikiran peserta didik dalam mengikuti proses pembelajaran.
6.       Mengetahui sejauh mana perkembangan dari pelaksanaan pembelajaran
7.       Mengetahui perubahan pengetahuan, sikap dan keterampilan apa yang terjadi pada peserta belajar
8.       Mengetahui sejauh mana ketercapaian tujuan
9.       Mengetahui dampak apa yang terjadi dari proses pembelajaran.
10.   Bahan pertimbangan untuk menentuakan proses selanjutnya agar lebih efektif dan efisien
11.   Mengajak kepada semua pihak untuk lebih bertanggungjawab terhadap apa yang telah dilakukannya.
12.   Menemukan pada bagian-bagian mana dari proses pembelajaran yang dianggap belum berhasil
13.   .Mengungkapkan kerugian dan manfaat dari proses pembelajaran
14.   Mengungkapkan faKtor-faktor pendukung dan penghambat dari proses pembelajaran
15.   Menentukan apakah pendekatan dan teknik yang digunakan dalam pembelajaran sudah tepat
16.   Menentukan tepat atau tidaknya media yang digunakan sesuai dengan kebutuhan belajar peserta belajar
17.   Menentukan apakah fasilitator memberikan kemudahan peserta belajar memahami materi kegiatan pelatihan, pembelajaran.
18.   Menentukan tingkat kemajuan pelaksanaan pembelajaran

3.      Fungsi Penilain Di Tk
a.       Memberikan umpan balik kepada guru untuk memperbaiki kegiatan belajar mengajar.
b.      Memberikan informasi kepada orangtua tentang ketercapaian pertumbuhan dan perkembangan anaknya untuk dapat memperbaiki dan meningkatkan bimbingan serta motovasi.
c.       Sebagai bahan pertibangan guru untuk menempatkan anak dalam kegiatan yang sesuai dengan minat dan kemampuan anak didik yang memingkunkan anak didik mencapai kemampuan secara optimal.
d.      Sebagai bahan masukan bagi pihak lain yang memerlukan dalam memberikan pembinaan selajutnya.

4.      Prinsip-Prinsip Penilain
a.       Berpusat anak.
Penilaian yang dilakukan hendaknya berpusat pada semua aktifitas yang di lakukan oleh anak. Penilain bertugas melakukan pengamatan terhdap semua aktifitas yang di lakukan oleh anak setiap saat, dimana saja dan kapan saja tampa harusmenggangu waktu yang telah di tentukan atau di jadwalkan.
b.      Berkesinambunga
Penilaian di lakukan secara berencana, bertahap dan terus-menerus untuk memperoleh gambaran tentang perkembangan proses belajar anak didik.
c.       Menyeluruh atau keterpaduan.
Perubahan prilaku dalam tujuan pembelajaran perlu di capai secara menyeluruh baik yang menyangkut pengetahuan, sikap, prilaku, nilai, serta keterampilan. Penilain bersifat menyeluruh apabila penilaian di gunakan mencakup aspek proses dan hasil pengembangan yang secara bertahap menggambarkan perubahan prilaku.
d.      Lebih mementingkan dari pada hasil
Penilain pada anak sebaiknay mementingkan pada pengamatan yang dilakukan selama prose yang berlangsung dan bukan pada hasil akhrinya saja. Penilain yang paling baik  dilakukan saat anak melakukan aktifitas belajar dan bermain. Untuk itu penilaian di lakukan tidak selalu’’ paper and pencilpes’’, tetapi lebih kepada pengamatan secara lamhsung terhadap aktifitas anak.
e.       Berorinetasi pada tujuan.
Penilaian di tk berorientasi kepada kompetensi yang di harapkan, proses pertumbuhan dan perkembangan anak.
f.       Objektif dan alamiah.
Dalam melakuakn penilain di uasahakan seobjektif mungkin yaitu penilai hanya memperhatiakn obejnya. Perasaan-perasaan, keinginan-keingina, prasangka-prasangka penilai sedapatkan mugnkin harus di kesampingkan pada saat menilai. Penilai juga harus memperhatiak perbedaan-perbedaan yang keunikan perkembangan setiap anak, sehingga penilai tidak memberikan penafsiran yang sama pada setiap anak.
g.      Mendidik
Hasil penilai harus dpaat digunakan untuk membina dan memberikan dorongan kepada semua anak dalam menigkatkan hasil pertumbuhan dan perkembangan anak. Oleh karena itu, hasil penilain harus di  nytakan dan dapat di rasakan sebagai penghargaan bagi anak yang belum berhasil. Dengan demikian, usaha penilaian dalam memperkuat prilaku dan sikap yang positif.
h.      Konsiten dan jujur.
Penilai yang dilakukan oleh dua orang penilai akan lebih dapat di  di pertanggung jawabkan ketika membuat rekomendasi atau menentuksn tindak lanjut.
i.        Kebermaknaan.
Hasil penilain harus bermakna bagi giri, orangtua, anak didik dan pihak-pihak lain yang membutuhakn utnuk menignktakan pertumbuhndan perkembangan anak.
j.        Kesesuain.
Penilaian harus memperhatikan adanya keseian antara apa yang di ajarkan di tk dengan laporan yang di buat.

5.      Jenis Dan Alat Penilaian Di Taman Kanak-Kanak
Terdapat beberapa alat penilaian yang dapat digunakan dalam penilaian, yaitu sebagai berikut
a.       Lembar pengamatan terstruktur atau daftar periksa pengamatan guru
Berisi sejumlah aspek yang akan diamati dengan beberapa kategori penilaian yang dilakukan dengan memberi tanda ceklis sesuai dengan apa yang tampak selama pengamatan berlangsung.

LEMBAR PENGAMATAN TERSTRUKTUR
Nama Anak   :
Kelompok      :
Minggu Ke     :
Hari Tanggal
Aspek
Kategori
S              K            Tp  
Keterangan
Sosial emosional
a.       Melamun
b.      Menangis
c.       Mengangu teman
d.      Berterima kasih
              √
               √               √
Catatan :
S : Sering
K : Kadang Kadang
Tp : Tidak Puas

b.      Catatan anekdot
Merupakan kumpulan catatan tentang sikap dan perilaku anak dalam situasi-situasi tertentu. Kesimpulan catatan tersebut meliputi aktivitas anak yang bersifat positif dan negatif. Catatan anekdot merupakan catatan singkat peristiwa penting yang mengungkapkan perhatian secara individu. Anekdot dapt mengkomunikasikan informasi sehingga fakta, perasaan dapt lebih terbuka. Pencacatan anekdot dapat dilakukan kapan saja dan dapat digunakan hampir setiap saat, berupa kata-kata singkat tentang apa yang dilihat dan didengar. Catatan anekdot memiliki 5 karakteristik, yaitu
1.      Catatan anekdot adalah hasil observasi langsung
2.      Catatan anekdot adalah tepat, akurat, singkat dan spesifik tentang suatu peristiwa
3.      Interpretasi mengenai suatu insiden dicatat terpisah dengan insiden lainnya
4.      Catatan anekdot meliputi konteks perilaku
5.      Catatan anekdot berfokus pada yang tipikal atau tidak biasa untuk anak yang diamati

CATATAN ANEKDOT
Nama anak    :
Umur              :
Jenis kelamin :
Umur anak    :
Hari / tanggal
Catatan
komentar

Mengetahui Kepala TK                                                        Mengamat Guru/Kelompok



(                                   )                                                                       (                                 )

c.       Catatan harian/narasi
Berisi catatan kegiatan harian atau kesan-kesan tentang kegiatan kelompok atau perseorangan yang dicatat pada akhir kegiatan. Kelemahannya, catatan ini cenderung agak subjektif dan sering kali menangkap sebuah kesan atau suasana hati yang sekilas. Catatan harian berguna untuk menelusuri hal-hal yang berhubungan dengan kesuksesan dan kegagalan dari kegiatan-kegiatan di hari tersebut.
CATATAN HARIAN
Kelompok                  :
Pengamat / guru        :
Hari/tanggal
catatan

d.      Lembar pemeriksaan kesehatan harian
Lembar pemeriksaan ini digunakan setiap pagi ketika anak-anak memasuki ruangan kelas. Guru mencatat keadaan kesehatan mereka, terutama yang berhubungan dengan penyakit yang sering diderita oleh anak, seperti pilek, batuk, gatal-gatal dan muka berair
Hari / tanggal :
Pengamat       :
No
Nama anak
KONIDIS kesehatan
Keterangan
e.       Lembar catatan dan prekuensi waktu.
Teknik ini membantu guru untuk mengetauhi berapa kali sebuah perilaku yang muncul. Sebuah perhitungan di laukan untuk waktu yang di tentukan, misalnya berapa kali anak memukul temanya pada hari ini atau untuk mencatata gambaran lamanya sebuag prilaku berlangsung. Misalnya hari ini yusri memukul temanya sebanyak tiga kali.
f.       Portolpolio
Berupa koleksi sejumlah kegiatan di lakuakn oleh seorang anak. Portopolio merupakan kumpulan karya anak yang dapat berupa gambar-gambar, lembra kerja anak, foto atau rekaman kaset pembicara anak. Portopolio biasnya berisi koleksi kegiatan dan tugas secara perorongan yang di kumpulkan oleh guru.
g.      Lembar wawncara dan percakanpan.
Di perlukan untuk mengetahui pikiran, ide dari seorang anak atau sejumlah anak.

6.      Tahap Kegiatan Penilaian
Penilaian di TK menggunakan tiga kegiatan utama yang merupakan rangkaian kerja yang dilakukan oleh guru, diantaranya yaitu :
a.       Mengamati (observation)
Yaitu proses memperhatikan anak atau sekelompok anak ketika melakukan suatu kegiatan bermain dan belajar.
b.      Mencatat (recording)
Yaitu proses mendokumentasikan ( mengumpulkan catatan) tentang kegiatan atau dalam suatu kegiatan tertentu yang teramati dengan baik. Baik bersifat negatif maupun yang bersifat negatif.
c.       Melaporkan (reporting)
Yaitu proses pengambilan keputusan sebagai hasil pengamatan dan pencatatan yang terdahulu, untuk selnajutnya diinformasikan kepada orang tua dalam bentuk laporan, baik laporan tertulis maupun tulisan.

7.      Teknik Pencatatan
Terdapat beberapa pendekatan yang disesuaikan dengan kebutuhan dan peristiwa, yaitu          Guru selalu menyimpan kertas dan pensil di kantong/saku untuk dapat menggambarkan kejadian penting dari sebuah interaksi
         Menyimpan kertas dan pensil di ruangan kelas untuk mencatat keterangan
         Ketika sebuah kegiatan selesai, catatan-catatan pendek tersebut disalin secara lebih terperinci dan detail ke dalam sebuah buku besar untuk diarsipkan
         Membuat catatan harian untuk menggambarkan pengamatan spesifik dari kesan-kesan umum tentang suatu kegiatan pada hari tersebut
         Menggunakan kartu catatan perorangan untuk setiap anak. Dengan merotasi kartu-kartu tersebut setiap hari, berarti guru telah mencatat kegiatan anak.

8.      Pelaporan Hasil Penilaian
Setelah dilakukan pengamatan dan pencatatan tertulis, tahap selanjutnya dari kegiatan evaluasi adalah pelaporan secara tertulis kepada pihak yang berkepntingan terutama untuk mengetahui sejauh mana anak telah mencapai kemajuan perkembangan dan belajarnya, hambatan dan hal-hal lain yang diperlukan sebagai acuan untuk memberikan bimbingan kepada anak.
Laporan hasil evaluasi atau penilaian terhadap anak adalah elemen yang penting dalam kegiatan pembelajaran anak usia dini.
a)      Hakikat laporan tertulis
Laporan tertulis adalah sebuah cara formal untuk memberikan informasi dari pihak sekolah ke pihak orang tua/keluarga. Umumnya laporan tertulis berisi catatan tertulis tentang :
1)      Aspek dari keseluruhan dimensi perkembangan baik fisik maupun psikis
2)      Aspek perkembangan secara spesifik/khusus baik yang merupakan kekuatan atau kelemahan dari anak secara individual
3)      Aspek kebiasaan sehari-hari anak diasekolah, hal-hal yang disukai dan tidak disukai
4)      Aspek yang berhubungan dengan pola dan gaya anak ketika berinteraksi dengan orang lain.

b)      Hal-hal yang perku diperhatikan dalam laporan tertulis
Agar laporan tertulis lebih bermakna dan dapat dipertanggung jawabkan secara akademis maka terdapat hal penting untuk diperhatikan oleh guru, di antaranya adalah :
1)      Laporan hendaknya dapat memberikan gambaran tentang anak pada satu satuan waktu tertentu. Untuk itu perlu di cantumkan hari, tanggal, dan waktu pengamatan berlansung
2)      Laporan harus dapat mencerminkan sikap kepedulian secara lansung dan objektif
3)      Menggunakan ragam bahasa tulis yang positif, dengan penekanan pada kekuatan dan kebutuhan anak
4)      Berusaha untuk tidak terkesan menghakimi ketika menulis laporan atau melaporkan perilaku anak pada keluarga
5)      Semua informasi yang ditulis pada laporan hendaknya dapat dipertanggungjawabkan
6)      Pada akhir uraian selalu tawarkan saran-saran mengenai cara-cara yang dapat dilakukan sebagai alternatif pemecahan masalah
7)      Isi laporan jangan menimbulkan kecemasan yang mendalam bagi orang tua/keluarga
8)      Informasi tertulis sebaiknya merupakan tinjauan ulang atas informasi yang pernah didiskusikan oleh guru dan orang tua
9)      Pada akhir laporan perlu ada keterangan tentang kapan laporan tersebut dibuat dan ditanda tangani oleh guru bersangkutan.

c)      Rapor atau buku laporan kemajuan anak
Brewer berpendapat bahwa rapor atau buku laporan kemajuan anak bukan merupakan satu-satunya pilihan terbaik untuk suatu penilaian yang dapat disampaikan kepada orang tua karena dalam laporan tertulis terdapat keterbatasan sehingga tidak semua kemajuan yang dialami anak selama satu semester dapat dilaporkan/dituliskan dalam buku tersebut.
Cara lain yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan pertemuan dengan orang tua dan mendiskusikan perkembangan dan kemajuan anaknya. Guru harus mampu menggambarkan kekuatan anak dalam aspek yang dikemukakan dan bagaimana kemajuannya. Penjelasan pada masing-masing aspek guru perlu menjelaskan dengan ringkas, padat, dan jelas serta mudah dimengerti oleh oleh orang tua. Selain itu guru juga perlu menyadari perbedaan tiap anak dan bahwa setiap anak berbeda dengan anak yang lainnya dan setiap anak adalah unik.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar